Berita Terkini


Seminar Antar Fakultas IPDN Hadirkan Nara Sumber dari Malaysia

diposting pada tanggal 20 Des 2011, 12.51 oleh admin @ipdn.ac.id




(Jatinangor, 14 Desember 2011) “Korupsi bisa menghancurkan bangsa. Sebagian besar korban adalah orang miskin dan yang membutuhkan”, demikian penggalan kalimat yang disampaikan oleh Dato Syed Ahmad Idid yang saat ini menjabat sebagai Guest Writer di The Research Management Centre of the IIUM International Islamic University Malaysia dalam menyampaikan materinya yang berjudul “Managing Corruption” pada Seminar Antar Fakultas yang diselenggarakan oleh Bagian Akademik  Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada hari Rabu tanggal 14 Desember 2011 bertempat di Ruang Grha Wiyata Praja IPDN Kampus Jatinangor. Selain itu, IPDN juga  menghadirkan narasumber lain yaitu Prof. DR. Utang Suwaryo, MA yang Guru Besar UNPAD.

Seminar ini dibuka oleh Pembantu Rektor IPDN Bidang Akademik Prof. DR. H. Wirman Syafri, M.Si yang didampingi Kepala Bagian Akademik IPDN Dra. Hj. Risa Risyanti, M.Si, Kasubbag Kerja Sama Pendidikan Layla Kurniawati, S.Pd, M.Pd, Anggota Komisi UPM Dra. Hj. Ella Wargadinata, MA yang pada acara tersebut keduanya bertindak selaku moderator, serta dihadiri pula oleh Praja IPDN. Selain itu seminar ini juga diikuti secara langsung oleh Praja IPDN Kampus Sulawesi Selatan karena broadcast secara langsung melalui media video conference.
 
Dalam seminar ini dibahas bahwa Pada saat ini kita sedang menghadapi kejahatan korupsi yang sangat sulit diberantas. Namun kita dapat melakukannya apabila ada political will yang kuat dengan visi paling tidak dengan mengurangi korupsi. Jika pejabat pemerintah yang paling atas mempunyai kemauan yang kuat maka tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk dapat meminimalisir kejahatan korupsi, namun jika tidak, maka sampai kapan pun kejahatan korupsi tidak akan pernah bisa diberantas.  Dikatakan bahwa "Indonesia perlu mengikuti contoh China dimana para pejabatnya yang korupsi dihukum sampai mati dalam rangka untuk membasmi korupsi besar-besaran di negara itu.
 
Selanjutnya  beliau mengatakan bahwa definisi korupsi menurut Kamus Hukum Black, Edisi 6 adalah tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan keuntungan yang tidak konsisten serta mengambil hak orang lain. Tindakan seseorang yang tidak sah dan keliru dalam menggunakan kedudukannya untuk mendapatkan beberapa manfaat bagi dirinya sendiri atau untuk orang lain yang bertentangan dengan kewajiban dan hak orang lain. Ada beberapa tipe Korupsi yaitu :
  1. Korupsi politik dalam arti luas, korupsi politik adalah penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat pemerintah untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang tidak sah melalui tindakan-tindakan seperti penyuapan, pemerasan, kroniisme, kolusi, nepotisme, korupsi, dan penggelapan.
  2. Korupsi Polisi
  3. Korupsi Data
  4. Korupsi Linguistik
  5. Menggoda pikiran untuk melakukan hal-hal amoral

Selanjutnya dikatakan bahwa ada beberapa efek negative korupsi, yakni:
1.    Pemerintahan yang buruk
2.    Korupsi dalam administrasi public- Hilangnya kepercayaan public  terhadap pemerintah
3.    Menghambat investasi asing secara langsung
4.    Menghambat kewirausahaan yang dinamis
5.    Menghambat perspektif kemanan dan pertahanan
6.    Penghamburan biaya serta mengurangu kualitas infrastruktur

Untuk meminimalisir efek negative korupsi di atas dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1.    Adanya contoh keteladanan dari para pemimpin
2.    Penegakan hokum bagi koruptor
3.    Mainstreaming anti korupsi
4.    Diperlukan adanya whistle blower sebagai langkah awal untuk membuka kasus korupsi

Selain itu, beliau menyarankan bahwa untuk menjadi petugas KPK, sebelum mereka direkrut harus benar-benar dinilai kesehatan mereka, kualifikasi, kemampuan, sikap, bakat dan latar belakang. Tes psikologi juga harus diberikan sehingga memperoleh calon yang memiliki kapasitas dan kecakapan mental yang benar.Kemudian masing-masing harus dilatih dengan ilmu-ilmu yang tepat dan seni penyidikan dan penuntutan. Dengan demikian mereka dapat mengeksekusi setiap kasus korupsi dengan Cepat, Akurat dan Adil.
 
Pada akhir acara, diisi dengan sesi tanya jawab yang  berlangsung sangat interaktif antara narasumber baik dengan Praja IPDN Kampus Jatinangor mau pun Praja IPDN Kampus Makassar. Mereka bertanya seputar korupsi dengan sangat antusias dan kritis dengan menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia .
 
Sumber : UPTIK dan Layla Kurniawati
Last Update : Admin (2011-12-15:22:48:04)

Penyamaan Persepsi untuk Calon Asesor Evaluasi Beban Kerja Dosen IPDN Tahun 2011

diposting pada tanggal 24 Feb 2011, 04.40 oleh admin @ipdn.ac.id   [ diperbarui24 Feb 2011, 05.47 ]

(Cilandak, 22 Februari 2011) Bagian Akademik IPDN  dalam rangka impelementasi evaluasi beban kerja dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri tahun 2011, telah  melaksanakan sosialisasi perhitungan dan penyamaan persepsi penilaian kepada asesor dan calon asesor internal pada Hari Selasa 22 Februari 2011 bertempat di Ruang Rapat Kampus IPDN Cilandak. Acara dibuka dan dipandu oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. H. Wirman Syafri, M.Si.  Hadir sebagai  narasumber dari DIKTI  Jakarta Dr. Ir. Ivan Hanafi, M.Pd. Peserta yang hadir pada acara tersebut 26 orang calon asesor internal yang berasal dari Fakultas Politik Pemerintahan dan Fakultas Manajemen Pemerintahan.

Pembantu Rektor dalam sambutannya mengungkapkan bahwa penyamaan persepsi terhadap calon asesor penilaian beban kerja dosen sangat penting dilakukan mengingat bahwa kegiatan ini merupakan hal yang masih baru di Lingkungan IPDN

Senada dengan sambutan Pembantu Rektor,  Dr. Ir. Ivan Hanafi M.Pd yang menjadi  narasumber acara tersebut menyampaikan bahwa para asesor merupakan ujung tombak dari kualitas Institusi Perguruan Tinggi, baik dari sisi sertifikasi dosen maupun penilaian beban kerja. “Para asesor memegang amanah yang sangat penting terkait kualitas perguruan tinggi tersebut. Mereka memegang dua amanah penting, yaitu amanah kesejahteraan dan amanah kualitas,” jelasnya.

Sebagai konsekuensi bagi dosen yang telah disertifikasi dilakukan evaluasi terhadap beban kerja dosen.  Penilaian dilakukan oleh tim asesor.  Asesor bertugas untuk menilai dan memverifikasi laporan kinerja dosen

Lebih lanjut nara sumber mengungkapkan bahwa beban kerja dosen merupakan beban (tugas) yang diberikan oleh rektor kepada dosen, namun demikian prosedur beban kerja tidak harus selalu “top-down”, dosen juga diharuskan mencari bebannya sendiri (misalnya melalui penelitian hibah, pembuatan buku ajar dll) kemudian memintakan surat tugas untuk kegiatan tersebut agar ketentuan jumlah sks terpenuhi dan kegiatan berjalan secara melembaga.Ini merupakan paradigma baru yang berbeda dengan budaya kerja dosen pada periode sebelum sertifikasi dilakukan.

Pada paparan selanjutnya di jelaskan secara rinci item-item penilaian terhadap beban kerja dosen.  Namun demikian institusi pendidikan dapat membuat aturan tersendiri bagi komponen-komponen beban kerja yang belum secara detail diatur.













Pada sesi tanya jawab, banyak hal seputar evaluasi beban kerja dosen ditanyakan oleh calon asesor yang kemudian dijawab secara lugas dan gamblang sehingga peserta dapat memahami secara utuh bagaimana gambaran tugas asesor ke depannya.

Sumber : Bagian Akademik

Last Update : Admin (24 Februari 2011)


Benchmarking Bagian Akademik Ke Kampus UI Depok

diposting pada tanggal 21 Feb 2011, 12.24 oleh admin @ipdn.ac.id   [ diperbarui21 Feb 2011, 13.00 ]

(Depok, 10 Februari 2011)  Tim IPDN yang terdiri dari perwakilan Unit Penjaminan Mutu , Unit perpustakaan, UPTIK, Bagian Akademik dan Fakultas  FMP serta FPP sejumlah 10 orang  melakukan kunjunga ke kampus UI Depok.  Tim dari IPDN tersebut  diterima oleh Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari M.Sc, MM, Kepala Pengembangan dan Pelayanan Sistem Informasi (PPSI), Dra. Luki Wijayanti SIP. M.Si, Kepala Perpustakaan UI,Prof. Dr. drg. Hanna Bachtiar Iskandar, Sp.RKG (K) Ketua Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) UI dan Dr. Dyah Madubrangti  anggota  BPMA bertempat di ruang rapat perpustakaan pusat kampus Depok,


Maksud dan tujuan kunjungan IPDN ke UI adalah untuk mempelajari  bagaimana mengintegrasi perpustakaan di kampus  pusat dan di daerah berbasis TIK, pengelolaan sistem informasi dan penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh kampus UI.  Hal ini dalam rangka menunjang pengelolaan  IPDN yang tersebar pada beberapa daerah dan bagaimana dapat dikelola secara terintegrasi agar berjalan secara efektif dan efisien

Setelah acara perkenalan diri dari pihak masing-masing kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari UI mengenai dan Pelayanan Sistem Informasi yang disampaikan Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari M.Sc, MM. Pada presentasi ini, Prof. Riri menjelaskan profil PPSI, tata kelola TIK, infrastruktur & fasilitas yang tersedia, serta penerapan sistem informasi akademik. Setelah itu, presentasi dilanjutkan Dra. Luki Wijayanti SIP, M.Si mengenai perpustakaan UI.  Dalam presentasinya, ia menjelaskan mengenai prinsip pemanfaatan perpustakaan UI, tugas perpustakaan UI dan fokus kegiatan perpustakaan UI. Selanjutnya, presentasi ketiga disampaikan oleh Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) yang disampaikan Prof. Dr. drg. Hanna Bachtiar Iskandar, Sp.RKG (K) mengenai Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) yang dimiliki UI. Dalam presentasi tersebut dijelaskan mengenai tujuan penjaminan mutu akademik, tiga pilar utama penjaminan mutu akademik, peningkatan mutu berkelanjutan dan sistem penjaminan mutu akademik yang ada di UI.

Pada sesi acara kunjungan ke Direktorat PPSI, tim menerima penjelasan lebih lanjut tentang pengembangan sistem informasi akademik Next Generation (SIAK NG)  dikembangkan oleh Direktorat PPSI bagi  implementasikan sistem informasi dan layanan akademik di Kampus UI.  Penjelasan meliputi fitur-fitur yang dibangun dan dikembangkan dan bagaimana integrasi dilakukan berbasis online antara sub sistem atau unit layanan yang terkait. 
Pada kesempatan tersebut juga dijelaskan dan didemokan petunjuk penggunaan aplikasi SIAK NG yang berbasis web untuk pengguna Dosen, Mahasiswa dan  Bagian Akademik.  Demo meliputi pemanfaatan fitur beserta contoh-contoh penerapan sesuai dengan regulasi yang berlaku di universitas Indonesia.  Penjelasan secara terinci dan detail  termasuk mendemokan aplikasi yang digunakan oleh Bapak Fernan  (Pengembang dari Fasilkom UI) dan didampingi Ibu Rahmi (PPSI).

Setelah kunjungan di Direktorat PPSI, acara dilanjutkan dengan melakukan kunjungan ke Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA).  Penjelasan secara terinci dan detail  termasuk mendemokan aplikasi yang digunakan oleh sekretaris BPMA Dra. Widyawati, MSP dan didampingi ibu Ir. Yunita (anggota BPMA).

Pada intinya aplikasi sistem informasi penjaminan mutu akademik UI merupakan pusat informasi kegiatan pengendalian mutu dalam sistem penjaminan mutu internal UI.  Pada tampilan  SIPMA UI kita dapat mengakses informasi tentang panduan- panduan atau pun pedoman penjaminan mutu internal dan eksternal.  Selain SIPMA UI juga dijelaskan mengenai implementasi perbaikan pada proses pembelajaran yang bersumber dari penilaian mahasiswa terhadap dosen dan fasilitator.  Sistem informasi penjaminan mutu akademik (SIPMA) dan Evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa yang diberi nama EDOM (Evaluasi  Dosen Oleh  Mahasiswa) dan EFOM (Evaluasi Fasilitator oleh Mahasiswa. 

Hal menarik yang juga terungkap di dalam kunjungan tersebut, bahwa dalam rangka perbaikan mutu proses pembelajaran, Badan Penjaminan Mutu Akademik menggagas kegiatan Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa secara online yang aplikasinya dikembangkan oleh PPSI. Evaluasi ini merupakan  instrumen untuk menilai kinerja dosen dalam proses pembelajaran di akhir semester.  Peduli mutu adalah motto Universitas Indonesia. Karena Universitas Indonesia menghabiskan Rp 50 juta per semester untuk membiayai pencetakan dan pemrosesan formulir EDOM kertas. Dengan menggunakan sistem informasi online, maka dana sebanyak itu bisa dihemat untuk keperluan lain.

Dengan mengisi EDOM berarti mahasiswa telah berpartisipasi untuk membantu meningkatkan mutu pembelajaran. EDOM bermanfaat bagi dosen untuk memperbaiki diri bila memang masih terdapat kekurangan serta mengembangkan potensi dan kelebihan yang dimilikinya. Bagi manajemen Universitas, fakultas, dan departemen (program studi), hasil EDOM dapat dijadikan acuan dalam menyusun program peningkatan mutu proses pembelajaran dan kinerja dosen. Dan yang terpenting bagi mahasiswa, dapat merasakan peningkatan mutu proses pembelajaran yang terus menerus.  Untuk memotivasi mahasiswa mengisi EDOM, nilai kuliah yang bersangkutan akan ditahan selama dua minggu setelah batas penyerahan nilai akhir oleh dosen selama formulir EDOM belum diisi.

Perwakilan dari Bagian Akademik  Ibu Layla Kurniawati berharap kunjungan ini memberikan inspirasi dan manfaat bagi pengembangan sistem informasi  dan layanan akademik di IPDN. 

Sumber dan dokumentasi  Bagian Akademik

Last update : Admin (17-2-2011)

Workshop Penyusunan SAP dan GBPP MK Semester II, IV dan VI Tahun Akademik 2010/2011

diposting pada tanggal 11 Feb 2011, 22.07 oleh admin @ipdn.ac.id

(Jatinangor, 3 Februari 2011)  Bagian Akademik  menyelenggarakan kegiatan Workshop Penyusunan GBPP dan SAP Mata Kuliah Smester genap meliputi Semester II, IV dan VI pada hari Kamis, 3 Februari bertempat di Ruang Graha Wyata praja Kampus ipdN jatinangor.  Wakil Rektor IPDN Prof. Dr. Sadu Wasistiono, MS  yang membuka kegiatan ini mengatakan, workshop  bertujuan meningkatkan kompetensi dalam merencanakan  proses pembelajaran. ’’Kami berharap kualitas proses pembelajaran meningkat dan tersedianya kompetensi pembelajaran sesuai dengan visi dan misi IPDN,’’ tegas Wakil Rektor.   Wakil Rektor  berharap dengan diselenggarakannya workshop ini mampu merancang kegiatan pembelajaran yang baik sehingga tercipta atmosfir akademik yang kondusif dan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas   Hadir pula dalam kesempatan tersebut  Pembantu Rektor bidang Akademik Prof. Dr. H. Wirman Syafri, M.Si.

Pelatihan Penggunaan Aplikasi Beban Kerja Dosen

diposting pada tanggal 12 Jan 2011, 01.41 oleh admin @ipdn.ac.id   [ diperbarui3 Feb 2011, 20.27 ]

(Jatinangor, 2 Desember 2010) Dalam rangka Evaluasi Kinerja dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Bagian Adminitrasi Akademik Biro Adminitrasi Akademik, Perencanaan dan Kerjasama melaksanakan kegiatan pelatihan penggunaan aplikasi program penghitungan beban kerja dosen kepada para dosen  dan didampingi staf yang mengerti/memahami komputer bertempat di Ruang Rapat Graha Wyata pada hari Kamis 2/12/2010.  Acara  tersebut dibuka oleh Pembantu Rektor bidang akademik Prof. Dr. Sadu Wasistiono, MS. dan dipandu oleh Prof. Dr. Ir. Joko Kustono, M.Pd dari Dikti.

Pembantu Rektor Bidang Akademik dalam sambutannya menyampaikan bahwa tugas utama dosen adalah mentransformasi, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.  Pelaksanaan tugas dossen tersebut perlu dievaluasi dan dilaporkan secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada para pemangku kepentingan .  Menindaklanjuti sosialisasi evaluasi beban kerja dosen yang pernah di selenggarakan maka untuk memperlancar pelaksanaannya perlu diberikan pelatihan penggunaan aplikasi perhitungan beban kerja dosen didampingi para staf yang telah memahami komputer.  Pelatihan ini untuk  membekali para dosen  memahami tata cara penetapan dan pengisian beban kerja doen dan evaluasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.

Prof. Dr. Ir. Joko Kustono, M.Pd didampingi Ir. Abdul Wahed dari tim beban kerja Ditnaga Dikti memaparkan bahwa secara lengkap tata cara penyusunan laporan kinerja dosen dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu (1) laporan dosen, yaitu laporan yang dibuat oleh dosen dan (2) laporan seksi data dan informasi, yaitu laporan yang dibuat oleh seksi data dan informasi pada perguruan tinggi yang bersangkutan.  Program untuk dosen yang melaporkan disebut Laporan Kinerja dosen, sementara program lain diperuntuk bagi seksi data dan informasi di Fakultas. Untuk memulai mengerjakan program perhitungan beban kerja dosen, maka dosen dapat memulai membuka program dengan nama file beban kerja.  Selanjutnya  mengisi data dimulai dari proses pengisian identitas diri pada form yang telah disediakan dilanjutkan dengan pengisian kinerja yang terkait dengan bidang pendidikan, penelitian dan tridharma perguruan tinggi.  Berikut langkah-langkah yang perlu dipahami oleh dosen :

  1. Dosen membuat laporan kinerja secara lengkap menggunakan format 1 dengan memanfaatkan software LKD.
  2. Laporan ini kemudian di print (dicetak 3 kali, atu untuk Fakultas, satu untuk Universitas/Institut dan satu untuk diri sendiri) dikonsultasikan kepada dua orang asesor yang ditugaskan oleh pimpinan perguruan tinggi untuk menilai.  Konsultasi harus berjalan dengan prinsip saling asah-asih dan asuh sampai disetujui asesor.  Apabila assessor sudah setuju, maka menandatangani berkas laporan kinerja
  3. LKD yang sudah ditandatangani asesor  diserahkan kepada seksi Data Beban Kerja di perguruan tinggi masing-masing bersama-sama dengan software LKD yang sudah diisi.  Nama software LKD diubah (rename) seuai dengan nama doen yang mengisi.

Pada akhir pemaparannya, Prof. Dr. Ir. Kustono, M.Pd mengharapkan kepada peserta untuk selalu mengikuti update aplikasi perangkat lunak terbaru dari situs Ketenagaan Dikti. (ADM)

Materi pelatihan selengkapnya silahkan diunduh untuk menghitung Beban Kerja Dosen yang berasal dari DIKTI

Bagi yang belum mempunyai microsoft Acces, silahkan unduh dan install file Access Runtime 2007 di Komputer

Sumber : Dokumentasi Humas dan Bagian Administrasi Akademik IPDN

Last Update : Admin (2010-12-06; 01:38:31)

Sosialisasi Pedoman Beban Kerja Dosen & Pelaksanaan Tri Dharma PT

diposting pada tanggal 19 Okt 2009, 20.24 oleh admin @ipdn.ac.id   [ diperbarui12 Jan 2011, 01.34 ]

(Jakarta, 2 Agustus 2010).  Bertempat di Aula Pascasarjana MAPD  Kampus IPDN  Cilandak Jakarta,   Bagian Akademik dan Fakultas Politik Pemerintahan melaksanakan Kegiatan sosialisasi pedoman beban kerja dosen bagi dosen-dosen yang bernaung di Jurusan Kebijakan Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat.  Acara dibuka oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik mewakili Rektor IPDN (Prof. Dr. Sadu Wasistiono, MS) dengan menghadirkan nara sumber Prof. Dr Ir Djoko Kustono H M dari Tim Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti.

Kegiatan sosialisasi pedoman beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, didasari bahwa dosen yang telah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan diberi tunjangan profesi setiap bulan (Pasal 3 ayat 1 PP No 41 Tahun 2009).  Sebagai konsekwensinya dosen ybs harus melaporkan tugas yang menjadi beban kerjanya.

Berdasarkan PP No 37 tahun 2009 (pasal 8), salah satu persyaratan adalah memenuhi beban kerja dosen khususnya dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit  sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya.  Beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 (Sembilan) SKS yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan; dan beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksankaan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain.
 
Pelaksanaan beban kerja dosen kemudian wajib dilaporkan melalui penyampaian laporan kinerja dosen yang aplikasinya telah disiapkan di ditjen dikti.  Masing-masing dosen kemudian mengisi form-form dalam aplikasi tersebut yang telah disiapkan sesuai dengan pelaksanaan tugasnya.  Selanjutnya penilaian akan dilakukan oleh asesor. Penetapan asesor untuk kinerja dosen dapat ditetapkan oleh SK Rektor  Ini berbeda dengan penetapan asesor  untuk sertifikasi harus asesor yang memiliki NIRA yang daftarnya terdapat di direktori asesor ditjen dikti.

 Materi yang terkait dengan sosialisasi :

 
 
Sumber :  Fakultas PP dan Bag. Akademik

Workshop Penyusunan SAP dan GBPP MK Semester I, III dan V TA. 2010/2011

diposting pada tanggal 15 Okt 2009, 16.00 oleh admin @ipdn.ac.id   [ diperbarui12 Jan 2011, 01.40 ]

(Jatinangor, 30 November 2010) Sebanyak  82  dosen IPDN Jatinangor dan  4 orang perwakilan dari kampus IPDN Daerah  (yang terdiri dari Kabag dan Kasubbag akademik) mengikuti workshop dalam rangka Penyusunan GBPP dan SAP mata kuliah  semester I, III dan V tahun akademik 2010/2011 di Gedung  Rektorat  Selasa (30/11/2010).

Rektor IPDN Prof. Dr. H. I Nyoman Sumaryadi, M.Si  yang membuka kegiatan ini mengatakan, workshop  bertujuan meningkatkan kompetensi dalam merencanakan  proses pembelajaran. ’’Kami berharap kualitas proses pembelajaran meningkat dan tersedianya kompetensi pembelajaran sesuai dengan visi dan misi IPDN,’’ kata Rektor, kemarin.   Rektor IPDN  berharap dengan diselenggarakannya workshop ini mampu merancang kegiatan pembelajaran yang baik sehingga tercipta atmosfir akademik yang kondusif dan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas   Hadir pula dalam kesempatan tersebut  Pembantu Rektor II Ir. Dedy Riandono, MM  mendampingi Rektor IPDN.

Sementara itu Kepala Biro Administrasi Akademik, Perencanaan dan Kerjasama H. Bambang Iswadji Nugroho, SH  selaku ketua panitia mengatakan tujuan workshop ini untuk mendapatkan masukan  dan menyempurnakan GBPP dan SAP mata kuliah yang sudah pernah disusun pada semester atau tahun akademik sebelumnya  sebagai bekal  para dosen yang  akan mengajar. Peserta Workshop Penyusunan GBPP dan SAP Semester I, III dan V  Tahun Akademik 2010/2011 adalah dosen/staf pengajar  yang berasal dari Fakultas Manajemen Pemerintahan dan Fakultas Politik Pemerintahan.
 
Sumber : Dokumentasi Humas dan Bag. Akademik
 
Last update : admin (2010-12-01: 02:49:21)

1-7 of 7